-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 0
/
Modul.xml
1171 lines (1086 loc) · 49 KB
/
Modul.xml
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
535
536
537
538
539
540
541
542
543
544
545
546
547
548
549
550
551
552
553
554
555
556
557
558
559
560
561
562
563
564
565
566
567
568
569
570
571
572
573
574
575
576
577
578
579
580
581
582
583
584
585
586
587
588
589
590
591
592
593
594
595
596
597
598
599
600
601
602
603
604
605
606
607
608
609
610
611
612
613
614
615
616
617
618
619
620
621
622
623
624
625
626
627
628
629
630
631
632
633
634
635
636
637
638
639
640
641
642
643
644
645
646
647
648
649
650
651
652
653
654
655
656
657
658
659
660
661
662
663
664
665
666
667
668
669
670
671
672
673
674
675
676
677
678
679
680
681
682
683
684
685
686
687
688
689
690
691
692
693
694
695
696
697
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718
719
720
721
722
723
724
725
726
727
728
729
730
731
732
733
734
735
736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777
778
779
780
781
782
783
784
785
786
787
788
789
790
791
792
793
794
795
796
797
798
799
800
801
802
803
804
805
806
807
808
809
810
811
812
813
814
815
816
817
818
819
820
821
822
823
824
825
826
827
828
829
830
831
832
833
834
835
836
837
838
839
840
841
842
843
844
845
846
847
848
849
850
851
852
853
854
855
856
857
858
859
860
861
862
863
864
865
866
867
868
869
870
871
872
873
874
875
876
877
878
879
880
881
882
883
884
885
886
887
888
889
890
891
892
893
894
895
896
897
898
899
900
901
902
903
904
905
906
907
908
909
910
911
912
913
914
915
916
917
918
919
920
921
922
923
924
925
926
927
928
929
930
931
932
933
934
935
936
937
938
939
940
941
942
943
944
945
946
947
948
949
950
951
952
953
954
955
956
957
958
959
960
961
962
963
964
965
966
967
968
969
970
971
972
973
974
975
976
977
978
979
980
981
982
983
984
985
986
987
988
989
990
991
992
993
994
995
996
997
998
999
1000
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
<items>
<item>
<thumbnail>modul/01/01.jpg</thumbnail>
<title>(01) PROSES PRODUKSI VIDEO</title>
<description>SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO.</description>
<content><![CDATA[
<span class="title">BAB I. SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO</span>
<p align="justify">
<span>Saat ini kita asumsikan kalau kita telah memiliki sebuah judul cerita, misalnya “Pernikahan Wishnu dan Ema”, “Profil Perusahaan Jamu Cap Kapak Maut”, atau “Petualangan Besar MatMitMut : Tentang Neraka Jahanam”, atau kita membuat sebuah video pendek untuk konsumsi Web, kepentingan industri atau presentasi pelatihan, iklan televisi, feature film, atau hanya sebuah proyek pribadi, maka semua proses yang dilakukan diatas sebenarnya memiliki kesamaan. Gambar 1.8 menggambarkan tahapan- tahapan dalam proses produksi digital video secara umum, dengan adanya gambaran tersebut maka akan menjadi jelas letak dan fungsi pekerjaan video editing dalam proses produksi digital video. Apabila kita melihat bagan alir proses produksi digital video tersebut, maka suatu waktu terlihat bahwa ada tahapan yang overlap, proses produksi digital video sebenarnya tidak harus sama seperti bagan alir tersebut, tetapi kita dapat mengadaptasikan rangkaian kerja tersebut sesuai dengan kebiasaan, ataupun gaya kerja kita, karena setiap orang pasti memiliki gaya kerja yang berbeda-beda.</span>
</p>
<img src="modul/01/image001.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 1.1 Bagan Alir Proses Kreatif Produksi Digital Video</span>
</p>
<p align="justify">
<span class="subtitle">Preproduction/Praproduksi</span>
Preproduction atau Pra Produksi merupakan tahapan perencanaan. Secara umum merupakan tahapan persiapan sebelum memulai proses produksi (shooting film atau video). Dengan lahirnya teknologi digital video dan metode nonlinear editing maka proses produksi video menjadi lebih mudah. Ketika kita akan memulai sebuah proyek, terkadang kita telah memiliki stock-shoot/footage video yang kita butuhkan, untuk itu kita harus melakukan peninjauan ulang segala kebutuhan sesuai dengan cerita yang akan kita buat. Artinya, kita harus mempersiapkan footage video yang telah ada, fotografi, diagram dan grafik, gambar ilustrasi, atau animasinya. Tetapi banyak pula para videographer yang memulai dari awal atau dari nol. Pada intinya tujuan pra produksi adalah mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya digital video sesuai dengan harapan.
<span class="highlight">• Outline</span>
Untuk mempermudah membuat proyek video, maka kita harus membuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat point-point pekerjaan yang berfungsi membantu kita mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun supaya pekerjaan kita dapat berjalan. Outline dapat disusun dengan rekan kerja atau dengan klien kita, supaya kita dapat menghasilkan sebuah visi dan persepsi yang sama tentang langkah pelaksanaan proyek yang akan dibuat.
<span class="highlight">• Script/Skenario</span>
Dengan menggunakan outline saja sebenarnya sudah cukup untuk memulai tahapan pelaksanaan produksi, tetapi dalam berbagai model proyek video, seperti iklan televisi, company profile, sinetron, drama televisi, film cerita dan film animasi tetap membutuhkan skenario formal yang berisi dialog, narasi, catatan tentang setting lokasi, action, lighting, sudut dan pergerakan kamera, sound atmosfir, dan lain sebagainya.
<span class="highlight">• Storyboard</span>
Apabila kurang cukup dengan outline dan scenario, maka kita dapat pula menyertakan storyboard dalam rangkaian perencanaan proses produksi kita. Storyboard merupakan coretan gambar/sketsa seperti gambar komik yang menggambarkan kejadian dalam film. Di dalam gambar tersebut juga berisi catatan mengenai adegan, sound, sudut dan pergerakan kamera, dan lain sebagainya. Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya.
</p>
<img src="modul/01/image003.jpg"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 1.2 Contoh storyboard</span>
</p>
<p align="justify">
<span class="highlight">• Rencana Anggaran Biaya</span>
Ketika kita sedang mengerjakan proyek professional ataupun pribadi, maka sangat dianjurkan untuk merencanakan anggaran biaya produksi. Dalam proyek professional, rencana anggaran biaya berguna untuk mengamankan keuangan perusahaan. Tanpa anggaran biaya yang terencana, dan hanya mengandalkan spekulasi, maka prosentase kerugian akan menjadi besar. Rencana anggaran biaya meliputi gaji untuk kita, rekan kerja, actor dan talent lainnya (effect specialist, graphics designer, musisi, narrator, dan animal trainers), begitu pula dengan pembelian kaset DV, biaya sewa lokasi, kostum, properties, sewa peralatan, catering dan yang lainnya.
<span class="subtitle">Production/Produksi</span>
“Quiet on the set! Action! and Roll ’em!”, kata-kata tersebut seringkali terdengar saat shooting berlangsung, pada intinya merekam kejadian langsung, adegan animasi dan suara pada film, videotape atau DV untuk menghasilkan footage/clip disebut dengan “production” atau proses produksi. Selama proses produksi berlangsung, perhatian kita akan tertuju pada lighting/pencahayaan, blocking (dimana dan bagaimana aktor atau subyek kita bergerak), dan shooting (bagaimana pergerakan kamera dan dari sudut mana scene kita dilihat). Ada banyak referensi yang bagus untuk mempelajari lebih dalam mengenai proses produksi. Pembuatan animasi/motion graphics dapat pula dikategorikan dalam proses produksi, karena bertujuan menghasilkan footage yang nantinya akan disusun dan diedit dalam proses pasca produksi.
<span class="subtitle">Post Production/Paska Produksi</span>
Setelah proses produksi maka akan dihasilkan footage atau koleksi klip video. Untuk membangun dan menyampaikan cerita, maka harus mengedit dan menyusun klip-klip tersebut dan tentu saja menambahkan visual effects, gambar, title dan soundtrack. Proses diatas disebut dengan postproduction atau pasca produksi. Berikut ini merupakan aplikasi dari Adobe yang khusus dirancang untuk proses pasca produksi :
• Adobe Premiere Pro, aplikasi editing yang real‐time untuk para professional dalam bidang digital video production.
• Adobe After Effect, sebuah aplikasi khusus untuk Motion Graphics dan Visual Effect.
• Adobe Audition™, aplikasi professional untuk pengolahan audio digital.
• Adobe Encore™ DVD, aplikasi professional untuk DVD authoring.
Selain aplikasi-aplikasi diatas, dikenal pula dua aplikasi grafis professional yang juga memainkan peranan penting dalam menghasilkan elemen grafis berkualitas tinggi, aplikasi tersebut adalah Adobe Photoshop® dan Adobe Illustrator®. Pada bab lain akan dibahas pula metode integrasi berbagai produk Adobe untuk keperluan pasca produksi.
</p>
]]></content>
</item>
<item>
<thumbnail>modul/02/01.jpg</thumbnail>
<title>(02) PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO</title>
<description>PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO.</description>
<content><![CDATA[
<span class="title">BAB II. PENGENALAN ADOBE PREMIERE PRO</span>
<p align="justify">
<span>Adobe Premiere Pro dibuat oleh Adobe System Inc, yang merupakan versi pembaharuan dari beberapa versi Adobe Premiere terdahulu. Adobe Premiere Pro mulai di luncurkan ke pasaran pada bulan Agustus tahun 2003. Mulai versi 6.0 Adobe Premiere dapat digunakan untuk mengedit file video dengan format DV. Adobe Premiere telah menjadi program standar bagi para profesional dalam bidang digital video.</span>
<span class="subtitle">Fitur Baru Adobe Premiere Pro</span>
Pada versi baru ini Adobe Premiere Pro hadir dengan tampilan baru, tetapi lebih simple dari para pendahulunya. Penamaan efek video serta transisinya sedikit mengalami perubahan sehingga membutuhkan waktu bagi para pengguna versi lama (6.0 dan 6.5) untuk menyesuaikan diri dalam tampilan yang baru ini. Beberapa fasilitas baru yang ada dalam Adobe Premiere Pro adalah :
• <span class="highlight">Real Time Rendering</span>, dengan fasilitas ini memungkinkan melihat hasil transisi tanpa melalui proses render.
• <span class="highlight">Adobe Product Integration</span>, yaitu kita dapat menggunakan berbagai produk Adobe (Adobe Photoshop, Adobe After Effects, Adobe Encore DVD dan Adobe Audition) untuk bekerja sama dengan Adobe Premiere Pro.
• <span class="highlight">Audio Mixer</span>, pada versi ini Adobe telah memperbarui fasilitas audio mixernya, yang mendukung track‐based effects, submix tracks, mendukung proses perekaman voiceover langsung (dubbing), fasilitas panning untuk sorround dan stereo dan VST filter.
• <span class="highlight">Color Correction</span>, Adobe Premiere Pro mulai versi ini melengkapi dirinya dengan fasilitas eksklusif ini. Fasilitas ini biasanya terdapat pada software editing standar broadcast (high‐end). Dengan adanya fasilitas ini kita dapat dengan mudah mengkoreksi warna clip video kita sesuai dengan keinginan.
• <span class="highlight">Motion Path</span>, pada versi yang baru ini Adobe Premiere Pro menerapkan prinsip keyframing untuk animasi perpindahan posisi pada klip‐klip nya.
• <span class="highlight">Visual Effect yang dilengkapi dengan keyframe</span>, sehingga dapat dianimasikan dengan mudah.
• <span class="highlight">Fasilitas export dalam berbagai format</span>, Adobe Premiere Pro menyediakan fasilitas ekspor kedalam berbagai format media seperti MPEG‐1, MPEG‐2, Microsoft DV, AVI dalam berbagai kompresi, Windows Media 9 Series dan Real Media 9.
<span class="subtitle">Kebutuhan Komputer untuk Menjalankan Adobe Premiere Pro</span>
PC (Personal Computer) digunakan untuk mengolah file video baik proses capture maupun editing menggunakan software Adobe Premiere Pro. PC yang akan digunakan minimal harus memiliki spesifikasi sebagai berikut :
• Processor Intel® Pentium® III – 800 Mhz
• RAM 256 Mb
• Harddisk berkecepatan 7200 rpm dengan kapasitas besar (space kosong minimal 20 Gb)
• VGA Card 32 Mb (resolusi monitor 1024x768 pixel)
• Sound Card yang mendukung DirectX
• CD‐ROM/RW dan DVD‐ROM/RW untuk menulis dalam format VCD maupun DVD
• DV Capture Card/IEEE 1394 Card
• Sistem Operasi Windows XP Home/Pro Edition
Untuk menggunakan Adobe Premiere Pro maka harus menggunakan Microsoft Windows XP sebagai sistem operasinya. Hal ini dikarenakan Adobe Premiere Pro hanya dapat berjalan pada sistem operasi tersebut. Lain dengan Adobe Premiere versi 6.5 yang masih dapat berjalan pada sistem operasi Windows 98SE dan Windows2000.
<span class="subtitle">Instalasi Adobe Premiere Pro</span>
Setelah mempersiapkan seluruh perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan maka yang harus dilakukan kemudian adalah menginstal software Adobe Premiere Pro ke dalam komputer. Berikut ini langkah-langkah instalasi program Adobe Premiere Pro :
1. Masukkan CD Installer Adobe Premiere Pro ke dalam drive CD‐ROM, maka akan tampil kotak dialog seperti di bawah ini.
<img src="modul/02/image003.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.1 Tampilan Awal Instalasi dengan pilihan bahasa</span>
</p>
2. Pilih bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi, pada pilihan <b>Select the Language</b> biarkan pilihan pada <b>US English</b>, kemudian tekan tombol <b>OK</b>.
3. Kotak dialog <b>End User License Agreement</b> akan ditampilkan. Klik tombol <b>Accept</b> untuk melanjutkan proses instalasi.
<img src="modul/02/image001.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.2 Kotak Dialog End User License Agreement</span>
</p>
4. Setelah itu akan muncul kotak dialog pilihan instalasi. Klik pilihan <b>Install Adobe Premiere Pro</b> untuk mengistalasi Adobe Premiere Pro.
<img src="modul/02/image007.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.3 Pilihan instalasi software</span>
</p>
5. Selanjutnya akan tampil kotak dialog <b>Adobe Premiere Pro Setup</b>, kotak dialog ini menginformasikan bahwa Adobe Premiere Pro akan diinstalasikan. Klik Tombol <b>Next</b>.
<img src="modul/02/image005.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.4 Kotak Dialog Adobe Premiere Pro Setup</span>
</p>
6. Setelah itu akan tampil kotak dialog Select Language. Pilih bahasa US English yang akan digunakan pada proses instalasi, kemudian klik tombol Next untuk melanjutkan.
<img src="modul/02/image011.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.5 Kotak Dialog Select Language</span>
</p>
7. Selanjutnya akan tampil kotak dialog Software License Agreement. Klik tombol Yes.
<img src="modul/02/image009.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.6 Kotak Dialog Software License Agreement</span>
</p>
8. Kotak dialog User Information akan ditampilkan. Isi informasi Title/Salutation, First Name, Last(Family) Name, Company, dan Serial Number. Setelah terisi semua, klik tombol Next untuk melanjutkan.
<img src="modul/02/image015.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.7 Kotak Dialog User Information</span>
</p>
9. Kemudian akan tampil kotak dialog Choose Destination Location. Pilih tempat instalasi untuk file Adobe Premiere Pro. Klik tombol Browse untuk memilih tempat instalasi. Apabila setuju dengan tempat penyimpanan default, maka dapat langsung diklik tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi.
<img src="modul/02/image013.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.8 Kotak Dialog Choose Destination Location</span>
</p>
10. Setelah itu akan tampil kotak dialog Start Copying Files. Kotak dialog ini menginformasikan bahwa program akan memulai mengkopi file‐file ke dalam lokasi penyimpanan yang telah ditentukan. Kemudian klik Next untuk melanjutkan.
<img src="modul/02/image019.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.9 Kotak Dialog Start Copying Files</span>
</p>
11. Program instalasi akan mulai dikopi seluruhnya. Proses ini ditandai dengan progress bar. Tunggu hingga proses instalasi selesai.
<img src="modul/02/image017.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.10 Proses Pengkopian File</span>
</p>
12. Setelah selesai akan ditampilkan kotak dialog yang memberikan dua pilihan yaitu, Yes I want to restart my computer now dan No, I will restart my computer later. Pilih pilihan pertama dan klik tombol Finish untuk mengakhiri proses instalasi. Komputer akan direstart secara otomatis.
<img src="modul/02/image023.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.11 Kotak Dialog Akhir Instalasi</span>
</p>
Software Adobe Premiere Pro telah terinstalasi pada komputer dan siap digunakan untuk proses capture (transfer) dan editing video dari DV Camcorder.
<span class="subtitle">Memahami Tampilan Awal</span>
Jalankan program Adobe Premiere Pro yang telah kita instal dengan cara pilih <b>Start > All Programs > Adobe Premiere Pro</b>. Tampilan awal program seperti gambar berikut.
<img src="modul/02/image021.png"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<hl/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.12 Kotak Dialog Pembuka</span>
</p>
<span class="subtitle">Membuat Project Baru dan Mengatur Setingan Dasar</span>
Setelah menjalankan Adobe Premiere Pro maka langkah selanjutnya adalah membuat project baru dan mensetingnya, langkahnya :
1. Klik tombol <b>New Project</b> yang terdapat pada kotak dialog pembuka. Maka akan tampil kotak dialog <b>New Project</b>.
<img src="modul/02/image027.png"/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.13 Tombol New Project</span>
</p>
2. Pada kotak dialog <b>New Project</b> atur <b>Available Presets</b> dengan pilihan DV‐PAL Standard 48 KHz, 48 KHz menyatakan rate audio ketika direkam. Jika DV Camcorder menggunakan format video NTSC, pilih DV‐NTSC Standard 48 KHz.
<img src="modul/02/image025.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.14 Kotak Dialog New Project</span>
</p>
3. Lalu pilihlah lokasi penyimpanan file dengan klik tombol Browse.
4. Isikan nama project pada text box Name dengan nama Baru1. Selanjutnya klik tombol OK untuk melanjutkan. Maka akan tampil area kerja Adobe Premiere Pro.
<span class="subtitle">Mengenal Area Kerja Adobe Premiere Pro</span>
Garis besar lingkungan kerja Adobe Premiere Pro terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
1. Project Window, yang berada pada sebelah kiri atas.
2. Monitor Window, yang berada pada sebelah kanan atas.
3. Timeline Window, yang berada di sebelah kiri bawah.
4. Tools Window, yang berada di sebelah kiri bawah.
<img src="modul/02/image031.jpg"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.15 Lingkungan Kerja Adobe Premiere Pro</span>
</p>
<span class="h3">Project Window</span>
Project Window adalah tempat dimana Anda menyimpan clip/footage (sebutan bagi file yang digunakan dalam digital video production) yang berupa file image, audio, title dan video yang akan digunakan dalam proses editing. Project Window memiliki 2 bagian yaitu Tab Project yang berisi daftar clip dan Tab Effects yang berisikan daftar efek audio, transisi audio, efek video dan transisi video.
<img src="modul/02/image029.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.16 Tab Project di dalam Project Window</span>
</p>
<img src="modul/02/image036.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.17 Tab Effects di dalam Project Window</span>
</p>
<span class="h3">Monitor Window</span>
Monitor Window terdiri dari Source Monitor Window dan Sequence Monitor Window, di sebelah kiri merupakan Source Monitor Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequence Monitor Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses trimming video nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.
<img src="modul/02/image033.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.18 Tampilan Monitor Window</span>
</p>
<span class="h3">Timeline Window</span>
Timeline Window adalah tempat untuk menyusun dan menempatkan clip/footage untuk kemudian diedit. Dinamakan timeline karena bekerja berdasarkan waktu (secara horisontal), sedangkan secara vertikal Timeline dibagi dalam “track”, yang terdiri dari track Video dan Audio. Adobe Premiere Pro menggunakan format SMPTE dalam satuan waktunya. SMPTE (Society of Motion Picture dan Television Engineers) adalah organisasi dari orang-orang film dan televisi internasional. Satuan format SMPTE adalah berdasarkan Jam:Menit:Detik:Frame. Misalnya posisi 00: 05: 15: 19 artinya kita berada pada posisi menit ke-5, detik ke-15 dan frame ke-19. Dengan format ini kita akan tahu durasi dari sebuah movie.
<img src="modul/02/image040.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.19 Tampilan Timeline Window</span>
</p>
<span class="h3">Tools Window</span>
Tools Window berisikan tombol Selection Tool, Track Selection Tool, Ripple Edit Tool, Rolling Edit Tool, Rate Scratch Tool, Razor Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.
<img src="modul/02/image038.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 2.20 Tampilan Tools Window</span>
</p>
</p>
]]></content>
</item>
<item>
<thumbnail>modul/03/01.jpg</thumbnail>
<title>(03)MENGCAPTURE VIDEO DAN AUDIO</title>
<description>SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO.</description>
<content><![CDATA[
<span class="title">BAB III. MENGCAPTURE VIDEO DAN AUDIO</span>
<p align="justify">
Proses selanjutnya adalah mengcapture audio dan video sebelum kita memulai proses editing, proses capture berguna untuk memindahkan hasil rekaman yang disimpan dalam kaset MiniDV dari kamera ke dalam komputer untuk dijadikan sebuah file dengan format video.
<img src="modul/03/image002.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.1 Kaset Video Mini DV</span>
</p>
<img src="modul/03/image005.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.2 Konektivitas DV Camcorder dengan PC lewat FireWire</span>
</p>
<span class="h3">Mengatur Tempat Penyimpanan File</span>
Sebelum memulai capture video Anda dapat mengatur tempat penyimpanan hasil capture dan file preview di dalam harddisk. Caranya, dari menu pilih Edit > Preferences > Scratch Disks.
<img src="modul/03/image006.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.3 Mengatur tempat penyimpanan file</span>
Dalam Scratch Disks terdapat banyak pilihan, Anda dapat mengatur pilihan Captured Video untuk menentukan lokasi penyimpanan hasil capture video, sedangkan Captured Audio merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil capture audio. Begitu pula dengan pilihan Video Previews dan Audio Previews yang merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil preview video dan audio, sedangkan Conformed Audio merupakan pengaturan lokasi penyimpanan file audio hasil penyesuaian dari setting project (misalnya audio yang diimpor memiliki sample rate 32.000 Hz, sedangkan setting audio project Adobe Premiere Pro adalah 48.000 Hz, maka file audio yang diimpor akan digandakan dan disesuaikan dengan sample rate project Adobe Premiere Pro). Kemudian untuk menentukan lokasi penyimpanan pada masing-masing pilihan dapat digunakan tombol Browse.
</p>
<span class="h3">Memulai Proses Capture</span>
Pada latihan kali ini kita akan memulai dari awal proses capturing, berikut ini langkah- langkahnya :
1. Tancapkan kabel FireWire ke dalam kamera DV kita.
2. Lalu hidupkan komputer.
3. Selanjutnya komputer akan mengenali DV Camcorder kita secara otomatis. Kemudian jalankan Adobe Premiere Pro dengan cara pilih Start > Programs > Adobe Premiere Pro.
4. Maka akan tampil kotak dialog pembukan. Lalu klik pilihan New Project untuk membuatproject baru.
5. Setelah itu akan tampil kotak dialog New Project. Kemudian atur Available Presets dengan pilihan DV‐PAL Standard 48 KHz. Jika DV Camcorder menggunakan format video NTSC, pilih DV‐NTSC Standard 48 KHz.
6. Lalu pilihlah lokasi penyimpanan file dengan klik tombol Browse.
7. Isikan nama project pada text box Name dengan nama Capture. Selanjutnya klik tombol OK untuk melanjutkan. Maka akan tampil area kerja Adobe Premiere Pro.
8. Setelah masuk lingkungan kerja Adobe Premiere Pro, kemudian menggunakan menu pilih File > Capture, atau tekan F5.
9. Setelah itu akan tampil kotak dialog window Capture. Apabila PC terkoneksi dengan DV Camcorder secara baik maka pada window Capture ini akan tampil video yang ada pada DV Camcorder.
<img src="modul/03/image012.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.7 Window Capture</span>
</p>
10. Kemudian kita akan menyeting metode penamaan otomatis clip‐clip hasil capture kita, caranya di dalam Tab Logging pada pilihan Clip Data yang berada di dalam window Capture di sebelah kanan, ubahlah isian Tape Name dan Clip Name.
<img src="modul/03/image018.png" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.8 Property Clip Data</span>
</p>
11. Kemudian klik Tab Setting yang berada di samping Tab Logging.
12. Lalu tentukan tempat penyimpanan hasil capture melalui pilihan Capture Location. Di dalam Capture Location terdapat dua isian yaitu Audio dan Video, Audio merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil capture yang berupa file audio, sedangkan pilihan Video merupakan pengaturan lokasi penyimpanan hasil capture yang berupa file video. Cara pengaturan ini juga dapat dilakukan lewat menu Edit > Preferences > Scratch Disks, seperti pada bab sebelumnya.
<img src="modul/03/image016.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.9 Tab Setting</span>
</p>
13. Lalu Atur Device Control yang letaknya masih berada di dalam tab Setting. Klik tombol Options.
ic
14. Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog DV Device Control Options. Pada Video Standard isi dengan format PAL. Device Brand, untuk merek DV Camcorder yang digunakan saat ini. Kemudian pilih Device Type sesuai dengan tipe dari DV Camcorder. Dan yang terakhir pilih metode Timecode Format. Apabila DV Camcorder telah terhubung dengan baik, maka pada
pilihan Check Status akan tampil keterangan Online. Selanjutnya klik OK.
<img src="modul/03/image022.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.11 Kotak Dialog DV Device Control Options</span>
</p>
15. Kemudian kita dapat mengendalikan DV Camcorder melalui window Capture menggunakan tombol‐tombol control yang berada di bawah Monitor.
<img src="modul/03/image020.jpg" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.12 Kumpulan Tombol Control</span>
</p>
<span class="h3">Melakukan Proses Capture</span>
Untuk melakukan proses capture menggunakan Window Capture langkah-langkahnya adalah :
1. Klik tombol Play pada control.
2. Tekan tombol Record. Maka Adobe Premiere Pro akan mulai meng‐capture video anda.
<img src="modul/03/image030.jpg" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.13 Tombol Play</span>
</p>
<img src="modul/03/image032.jpg" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.14 Tombol Record</span>
</p>
3. Untuk menghentikan proses capture, tekan tombol Stop.
<img src="modul/03/image028.jpg" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.16 Tombol stop</span>
</p>
4. Selanjutnya akan tampil kotak dialog Save Capture File. Isi nama file, kemudian klik tombol
OK.
<img src="modul/03/image026.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.17 Save Capture File</span>
</p>
5. Setelah file video hasil capture disimpan, maka file‐file video tersebut akan tampil pada Project Window.
<img src="modul/03/image034.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 3.18 Tampilan Project Window</span>
</p>
</p>
]]></content>
</item>
<item>
<thumbnail>modul/04/01.jpg</thumbnail>
<title>(04)PROSES IMPORT DAN TRIMING</title>
<description>SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO.</description>
<content><![CDATA[
<span class="title">BAB IV. PROSES IMPORT DAN TRIMING</span>
<p align="justify">
Biasanya setelah mengatur setting project dan melakukan capture pada permulaan project maka langkah-langkah selanjutnya adalah :
• Mengimpor clip
• Melakukan pemilihan scene (proses trimming)
• Menyusun clip ke dalam Timeline Window
• Memberikan Transisi
• Memberikan Efek Video
• Melakukan Transparansi/Superimpose
• Melakukan Animasi
• Memberi Title
• Mengekspor Movie
<span class="h3">Mengimpor clip</span>
Clip adalah sebutan untuk file-file yang dapat dipakai dalam project untuk membangun project di dalam Timeline, dapat berupa file image/gambar, file video dan file suara/audio. Format file yang disupport oleh Adobe Premiere Pro adalah QuickTime, Direct Show (Windows only), AVI (Windows only), WAV (Windows only), Adobe Photoshop, JPEG, SGI, Softimage PIC, Targa, TIFF, PICT, Cineon, RLA, Electric Image, Filmstrip, FLC/FLI, EPS (import only), Adobe Illustrator (import only). Berikut ini langkah-langkah mengimpor clip :
1. Pada menu pilih File > Import.
2. Maka akan tampil kotak dialog Import, lalu pilih file yang akan diimpor. Selanjutnya tekan Open.
<img src="modul/04/image005.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.1 Tampilan kotak dialog Import</span>
</p>
3. Maka file yang telah diimpor akan tampil di dalam Project Window.
<img src="modul/04/image003.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.2 Tampilan daftar file yang telah diimpor di dalam Project Window</span>
</p>
<span class="h3">Melakukan Trimming</span>
File-file hasil capture dan clip hasil import masih merupakan potongan-potongan kasar
yang masih harus dilakukan pemilihan atau penyortiran final
<img src="modul/04/image001.png" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.3 Prinsip dasar Trimming </span>
</p>
Pada dasarnya proses Trimming adalah menentukan In Point dan Out Point pada clip kemudian hasil trim tersebut dapat disusun ke dalam Timeline menggunakan metode Lift dan Overlay yang akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya. Berikut ini langkah-langkah Trimming :
1. Klik dua kali salah satu clip yang ada di dalam Project Window maka clip akan tampil dalam Source Monitor atau drag salah satu clip yang ada di dalam Project Window ke dalam Source Window.
<img src="modul/04/image009.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.4 Tampilan clip di dalam Source Monitor Window </span>
</p>
2. Kemudian untuk memainkan clip tersebut gunakan tombol Play atau dengan menggeser
Playhead ke posisi waktu yang kita inginkan, lalu klik tombol Set In Point untuk menandai awal trimming. Tombol ini berada di sebelah kiri bawah pada Monitor Window.
<img src="modul/04/image007.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.4 Tampilan clip di dalam Source Monitor Window </span>
</p>
<img src="modul/04/image013.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.6 Proses penentuan In Point pada Source Monitor Window </span>
</p>
3. Kemudian geser Playhead ke posisi waktu akhir lalu klik tombol Set Out Point untuk
menandai akhir trimming
<img src="modul/04/image011.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.7 Tombol Set Out Point </span>
</p>
<img src="modul/04/image015.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.8 Proses penentuan Out Point dalam Source Monitor Window </span>
</p>
4. Apabila file atau clip yang kita trim merupakan file video yang tersusun atas video dan audio,
maka kita dapat memilih format yang akan disusun ke dalam Timeline, dapat berupa video tanpa audio/suara atau hanya audio saja yang akan dimasukkan ke dalam Timeline. Tetapi apabila clip yang kita trim berupa audio saja, maka yang dapat kita masukkan ke Timeline juga berupa audio saja. Terdapat tiga pilihan Toggle Take Audio and Video yaitu Take Video,
Take Audio, Take Audio and Video. Toggle Take Video untuk mengatur hanya
memasukkan format video saja tanpa suara/audio ke dalam Timeline, sedangkan Toggle Take Audio apabila diaktifkan maka hanya audio saja yang akan dimasukkan ke dalam Timeline, dan Toggle Take Audio and Video apabila diaktifkan maka hasil trimming yang dimasukkan
ke dalam Timeline akan berupa video beserta audionya.
<img src="modul/04/image019.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.9 Toggle Take Video </span>
</p>
<img src="modul/04/image021.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.10 Toggle Take Audio </span>
</p>
<img src="modul/04/image023.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.11 Toggle Take Audio and Video </span>
</p>
5. Setelah clip ditrimming maka clip siap untuk disusun di dalam Timeline Window. Untuk
menyusun clip hasil trimming ke dalam Timeline Window caranya drag video yang tampil pada Source Monitor Window ke dalam Timeline Window dengan cara drag seperti biasa. Apabila formatnya berupa video maka tempatkan clip hasil trimming pada Track Video, apabila format clip adalah audio maka tempatkan pada Track Audio, tetapi bila formatnya adalah video yang memiliki audio maka tempatkan dalam Track Video selanjutnya format
audio yang bersamanya akan menyesuaikan diri menempati Track Audio yang kosong.
<img src="modul/04/image017.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.12 Clip format video yang memiliki audio disusun dalam Timeline Window </span>
<span class="h3">Menyusun Clip ke dalam Timeline</span>
Setelah clip-clip yang akan kita pakai diimpor, maka langkah selanjutnya adalah menyusun clip-clip tersebut kedalam Timeline. Kita dapat secara langsung melakukan drag and drop pada clip-clip yang ada di dalam Project Window ke dalam Timeline Window apabila clip-clip tersebut tidak membutuhkan proses trimming. Begitu pula clip yang telah mengalami trimming, kita dapat langsung melakukan drag and drop video yang tampil pada Source Monitor Window setelah melakukan trimming. Tetapi kita dapat juga memakai metode Insert dan Overlay untuk memasukkan clip hasil trimming ke dalam Timeline Window.
</p>
<span class="h3">Metode Insert dan Metode Overlay</span>
Setelah dilakukan trimming dengan menentukan In Point dan Out Point pada salah satu clip video maka kita akan berlatih menggunakan metode Insert dan Overlay serta melihat perbedaan antara keduanya, langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Pilih salah satu clip yang ada di dalam Project Window, kemudian drag ke dalam Timeline
Window dan letakkan pada Track Video 1.
2. Kemudian pilih sebuah clip yang ada dalam Project Window, lalu drag ke dalam Timeline
Window dan letakkan pada Track Video 1 tepat di sebelah clip pertama. Lalu klik tulisan Video
2 untuk mengeset aktif Track Video 2, kemudian klik tulisan Audio 2 untuk mengaktifkan
Track Audio 2.
<img src="modul/04/image031.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.15 Penyusunan clip di dalam Timeline Window </span>
</p>
3. Setelah itu pada Source Monitor Window, pada tempat kita melakukan trimming, tekan tombol Insert.
<img src="modul/04/image029.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.16 Tampilan Trimming dalam Source Monitor Window </span>
</p>
<img src="modul/04/image034.jpg" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.17 Tombol Insert </span>
</p>
4. Maka clip hasil trimming akan dimasukkan ke dalam Timeline Window dengan cara
memotong clip yang berada pada tempat Current Time Marker berada, kemudian clip potongannya akan berada didepan clip hasil trimming.
<img src="modul/04/image039.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.18 Penggunaan metode Insert untuk memasukkan clip hasil trimming ke dalam Timeline</span>
</p>
5. Kemudian tekan File > Undo untuk membatalkan pilihan Insert.
6. Lalu pada Source Monitor Window klik tombol Overlay.
<img src="modul/04/image037.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.19 Tombol Overlay</span>
</p>
7. Maka clip hasil trimming akan diletakkan di layer atau track yang tidak berisi clip/track kosong.
<img src="modul/04/image035.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.20 Tampilan penggunaan metode Overlay untuk memasukkan clip hasil trimming ke dalam Timeline</span>
</p>
<span class="h3">Mengatur Tampilan Clip yang ada di dalam Track Video</span>
Tampilan Clip yang ada pada Track Video di dalam Timeline Window dapat diatur sedemikian rupa, terkadang kita membutuhkan tampilan yang kompleks untuk mempermudah kita dalam mencari letak adegan tertentu, tetapi kita juga membutuhkan
tampilan yang sederhana untuk meringankan kinerja komputer. Untuk mengatur tampilan clip yang ada di dalam Track Video caranya :
1. klik tombol panah Collapse/Expand Track yang berada pada Track Video 1.
<img src="modul/04/image045.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.21 Letak tombol Collapse/Expand Track</span>
</p>
2. Maka tampilan Track Video 1 akan menjedi seperti pada gambar di bawah ini.
<img src="modul/04/image043.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.22 Tampilan Track Video 1 setelah di expand</span>
</p>
3. Kemudian kita dapat memilih style tampilan clip menggunakan tombol Set Display Style
yang ada di dalam Track Video 1. Kemudian klik tombol Set Display Style, maka akan tampil pop‐up menu yang berisi 4 pilihan pengaturan yaitu Show Head and Tail, Show Head Only, Show Frames dan Show Name Only.
4. Selanjutnya pilih salah satu dari 4 pilihan yang ada. Tampilan Show Head and Tail akan
menampilkan gambar awal dan akhir dari sebuah klip, pilihan Show Head Only akan menampilkan gambar awal saja pada clip, pilihan Show Frames akan menampilkan setiap
frame dari sebuah clip, sedangkan pilihan Show Name Only hanya akan menampilkan nama
dari clip saja.
<img src="modul/04/image051.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.24 Tampilan berbagai display style</span>
</p>
<span class="h3">Mengatur Tampilan Clip yang ada di dalam Track Audio</span>
Seperti halnya tampilan clip dalam Track Video, tampilan clip di dalam Track Audio juga dapat diatur sedemikian rupa. Jika clip pada Track Video menampilkan gambar tempilan video atau still image, maka clip yang ada dalam Track Audio akan menampilkan bentuk gelombang audio atau waveform. Untuk mengatur display style pada Track Audio caranya :
1. Klik tombol panah Collapse/Expand Track yang ada di dalam Track Audio 1.
<img src="modul/04/image049.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.25 Tombol Collapse/Expand Track pada Track Audio</span>
</p>
2. Maka tampilan Track Audio 1 akan menjadi seperti pada gambar di bawah ini.
<img src="modul/04/image047.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.26 Tampilan Track Audio setelah di expand </span>
</p>
3. Kemudian klik tombol Set Display Style, maka akan tampil pop‐up menu yang berisi dua
pilihan, yaitu Show Waveform dan Show Name Only. Pilihan Show Waveform akan menampilkan bentuk gelombang audio pada clip, sedangkan pilihan Show Name Only hanya
akan menampilkan nama file dari clip tersebut
<img src="modul/04/image057.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.27 Tampilan pop-up menu apabila tombol Set Display Style di klik </span>
</p>
4. Klik salah satu pilihan tersebut.
<span class="h3">Menggunakan Zoom Toggle Untuk Melakukan Zoom-In dan Zoom-Out</span>
Untuk memudahkan kita dalam melakukan Zoom-In dan Zoom-Out pada Timeline, kita dapat menggunakan Zoom Toggle dengan menggeser Playhead Zoom Toggle atau dapat
juga dengan melakukan klik pada tombol Zoom-In dan Zoom-Out
<img src="modul/04/image053.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.30 Tampilan Zoom Toggle </span>
</p>
<img src="modul/04/image065.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.31 Tampilan Timeline Window sebelum dilakukan Zoom-In </span>
</p>
<img src="modul/04/image067.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.32 Tampilan Timeline Window setelah dilakukan Zoom-In</span>
</p>
Selain menggunakan Zoom Toggle kita juga dapat menggunakan tombol Zoom Tool yang ada di dalam Tools Window.
<img src="modul/04/image063.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.33 Tombol Zoom Tool yng ada di dalam Tools Window</span>
</p>
<span class="h3">Mengatur Durasi Clip</span>
Untuk mengatur durasi clip yang berada di dalam Timeline Window caranya dekatkan kursor mouse ke posisi akhir clip, sehingga akan tampil kursor Ripple Edit berwarna
merah dengan panah berwarna hitam.
<img src="modul/04/image061.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.34 Tampilan kursor Ripple Edit </span>
</p>
<img src="modul/04/image073.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.35 Tampilan clip sebelum diubah durasinya</span>
</p>
Kemudian drag maju dan mundur untuk merubah durasi clip.
<img src="modul/04/image071.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.36 Tampilan clip yang telah diubah durasinya</span>
</p>
<span class="h3">Memotong Clip</span>
Untuk memotong clip yang telah disusun dalam Timeline Window, kita dapat menggunakan tombol Razor Tool yang berada di dalam Tools Window. Berikut ini langkahnya :
1. Susun sebuah clip ke dalam Timeline Window. Kemudian geser Current Time Marker ke posisi yang akan dilakukan pemotongan
<img src="modul/04/image069.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.37 Penggeseran Current Time Marker untuk membantu mempermudah pemotongan clip </span>
</p>
2. Kemudian klik tombol Razor Tools yang berada dalam Tools Window.
<img src="modul/04/image079.png" align="center"/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.38 Tombol Razor Tool </span>
</p>
3. Lalu klik satu kali pada clip tepat pada posisi Current Time Marker berada.
4. Maka clip akan terpotong menjadi dua bagian.
<img src="modul/04/image077.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.38 Clip yang terpotong menjadi dua bagian </span>
</p>
<span class="h3">Menghapus Clip</span>
Pada suatu saat mungkin kita berniat untuk menghapus clip (baik itu berupa audio maupun video) yang ada di dalam Timeline Window karena berbagai alasan, misalnya tidak jadi terpakai. Maka untuk menghapus clip yang ada di dalam Timeline Window caranya pilih salah satu clip yang akan dihapus yang berada di dalam Timeline Window, dengan cara klik satu kali pada clip tersebut. Kemudian tekan tombol Delete yang ada di
keyboard komputer. Maka clip tersebut akan terhapus.
<img src="modul/04/image075.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.39 Tampilan clip yang telah terpilih </span>
</p>
<span class="h3">Property Motion</span>
Setiap clip yang ada di dalam Timeline Window memiliki property Motion, untuk menampilkan property clip caranya klik pada clip yang ada di dalam Timeline Window maka akan tampil Tab Effect Controls yang menampilkan property Motion.
<img src="modul/04/image082.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.40 Tampilan property Motion dalam Tab Effect Controls </span>
</p>
Property Motion berisikan pilihan-pilihan berupa :
• Position, berfungsi untuk mengatur letak atau posisi clip
• Scale, berfungsi mengatur skala clip, kita dapat melakukan perbesaran dan perkecilan menggunakan pilihan ini.
• Rotation, berfungsi mengatur rotasi atau perputaran clip.
• Anchor Point, berfungsi mengatur letak titik pusat perputaran clip.
Gambar-gambar berikut ini merupakan contoh dari perubahan nilai pada pilihan Position, Scale, Rotation dan Anchor Point.
<img src="modul/04/image084.jpg" align="center"/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<br/>
<p align="center">
<span class="highlight">Gambar 4.41 Tampilan awal clip sebelum mengalami perubahan nilai </span>